Universitas Negeri Surabaya
Fakultas PSDKU
Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Kampus Kabupaten Magetan)

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Bahasa Daerah

8624302020

Mata Kuliah Wajib Program Studi

T=0

P=0

ECTS=0

3

8 Desember 2025

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Muh Syauqi Malik, Helda Kusuma Wardani dan Imaduddin




Ika Febriana Wati S




DELIA INDRAWATI

Model Pembelajaran

Project Based Learning

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-1

Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya

PLO-5

Menganalisis penerapan keilmuan kependidikan dasar dengan mengedepankan pendidikan inklusi berbasis teknologi dan kearifan lokal.

PLO-8

Menerapkan konsep pengetahuan keterampilan dasar dan mendemonstrasikan keterpaduan dalam pengetahuan dasar bidang studi (matematika, Bahasa, IPA, IPS, PKn, seni, olahraga).

PLO-9

Memecahkan masalah pengetahuan dan keterampilan dasar terpadu bidang studi (matematika, bahasa, IPA, IPS, PKn, seni, olahraga).

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mahasiswa mampu menghargai keragaman budaya nasional dalam penyusunan tugas individu maupun kelompok.

PO - 2

Mahasiswa mampu menguraikan konsep dasar keilmuan kependidikan yang relevan dengan pendidikan dasar.

PO - 3

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan praktik pembelajaran terpadu melalui microteaching atau simulasi pengajaran.

PO - 4

Mahasiswa mampu mengevaluasi efektivitas pembelajaran terpadu dalam memecahkan masalah belajar di tingkat dasar.

Matrik PLO-PO

 
POPLO-1PLO-5PLO-8PLO-9
PO-1   
PO-2   
PO-3   
PO-4   

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2
PO-3
PO-4

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Pemahaman dan kemampuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa daerah calon pengajar bahasa daerah di SD-MI. Aspek-aspek keterampilan yang dikembangkan memuat menyimak, membaca, berbicara, menulis, dan mengapresiasi karya sastra daerah, serta pembelajaran bahasa daerah untuk anak-anak SD-MI. Pencapaian kompetensi melalui tes tulis, kinerja, tugas / proyek, dan tugas. Matakuliah ini mendukung SDGS nom6 or 4,11,16 pendidikan karakter dan Napza

Pustaka

Utama :

  1. Subrata, Heru. 2016. Marsudi Basa lan Sastra Jawi. Sidoarjo: Zifatama
  2. Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
  3. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, 2022. Capaian Pembelajaran Bahasa Daerah Pada KurikSMA, SMK DAN SLB (Bahasa Jawa, Madura). Surabaya: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
  4. Padmosukotjo, S.,1986. Wewaton Panulise Basa Jawa Nganggo Aksara Jawa. Surabaya: PT Citra Jaya Murti.
  5. Padmosukotjo, S..1986. Paramasastra Jawa. Surabaya: PT Citra Jaya Murti.
  6. Prawiroatmojo, S. 1996. Bausastra Jawa-Indonesia. Jakarta: CV Haji Masagung
  7. Subrata, Heru. et., all. 2024. TPCK Investigation of Javanese Language Learning in Indonesian Elementary Schools: Application of Technology and a Pedagogical Approach. https://ijmra.in/v7i1/27.php
  8. Subrata, Heru,. et all,. 2022. Implementation of the “TANDUR” Model with Script Card Media in Learning Local Content in Regional Languages (Javanese) in Elementary Schools. https://ijssers.org/single-view/?id=7632&pid=7570
  9. Handbook Perkuliahan

Pendukung :

  1. Subrata, Heru. et., all. 2025. Implementation of Multimedia-assisted Collaborative Game-Based Learning to Improve Competitive Spirit and Problem Solving Ability in Literacy Learning for Elementary Students. https://jpp.fkip.unila.ac.id/index.php/jpp/article/view/835
  2. Subrata, Heru. et., all. 2025. Investigating the Application of TPCK in Javanese Language Learning: The Use of Technology and Instructive Techniques. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JERE/article/view/86695
  3. Subrata, Heru. dkk. 2025. INOVASI MUATAN LOKAL Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Zifatama
  4. Subrata, Heru. et., all. 2024. TPCK Investigation of Javanese Language Learning in Indonesian Elementary Schools: Application of Technology and a Pedagogical Approach. https://ijmra.in/v7i1/27.php
  5. Subrata, Heru. et., all. 2022. Implementation of 21st Century Learning Principles on Local Content of Javanese Elementary Schools in East Java. http://www.rajournals.in/index.php/rajar/article/view/1043
  6. Subrata, Heru. dkk. 2025. Pengembangan Media Pembelajaran di Era Digital: Tren, Teknologi, dan Implementasi. Mukhlisina Revolution Center
  7. Subrata, Heru. dkk. 2025. Pembelajaran Multikultural dalam Perspektif Glokalisasi di Pendidikan Dasar. Mukhlisina Revolution Center

Dosen Pengampu

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

Peningkatan keterampilan berbahasa Jawa secara terpadu, fungsional, dan kontekstual

  1. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar keterampilan berbahasa Jawa
  2. Mendeskripsikan unsur-unsur fonologi bahasa Jawa (Unine aksara Jawa), aksara jejeg lan aksara miring, aksara swara, aksara panjingan, aksana irung (nasalisasi).
Kriteria:

ketepatan isi penggunaan bahasa


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Sesi Pertama (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Menggunakan
permainan bahasa
Jawa yang
mengasyikkan untuk
membangkitkan
minat siswa dan
menciptakan
suasana yang
interaktif.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Pembelajaran Tata
Bahasa:
Memperkenalkan
konsep tata bahasa
Jawa secara
terpadu dan
fungsional melalui
contoh kalimat dan
latihan struktur
bahasa yang
relevan.
Praktek dan Diskusi
(10 Menit):
Meminta siswa
untuk berlatih
menggunakan tata
bahasa yang
dipelajari dalam
situasi komunikatif
kontekstual,
kemudian
menyelenggarakan
diskusi untuk
memperkuat
pemahaman.
Sesi Kedua (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Membahas kegiatan
sehari-hari dalam
konteks budaya
Jawa untuk
memperkenalkan
kosakata dan
ungkapan bahasa
Jawa yang
digunakan dalam
situasi nyata.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Simulasi
Komunikasi:
Mengatur simulasi
percakapan atau
peran untuk melatih
siswa menggunakan
bahasa Jawa
secara kontekstual
dan fungsional
dalam berbagai
situasi.
Evaluasi dan
Refleksi (10 Menit):
Menyimpulkan
pembelajaran
dengan sesi
evaluasi di mana
siswa dapat
merefleksikan
pemahaman
mereka tentang
penggunaan bahasa
Jawa secara
terpadu, fungsional,
dan kontekstual.
2x50
Kegiatan perkuliahan
daring tentang
"Peningkatan
Keterampilan
Berbahasa Jawa"
dengan model Direct
Instruction akan diawali
dengan salam dan
apersepsi untuk
menyapa mahasiswa
dan membahas
pengalaman mereka
dengan bahasa Jawa.
Dosen akan
menjelaskan tujuan
pembelajaran, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
berbicara, menulis,
membaca, dan
mendengarkan bahasa
Jawa. Materi akan
disajikan secara
sistematis, dimulai dari
pengenalan struktur
kalimat, tata bahasa,
kosakata, dan
ungkapan-ungkapan
khas Jawa. Dosen
akan memberikan
contoh dan latihan
yang dapat dikerjakan
secara mandiri oleh
mahasiswa melalui
platform daring seperti
Google Classroom
atau Zoom. Sesi
diakhiri dengan
rangkuman materi,
tugas mandiri untuk
mempraktikkan
keterampilan
berbahasa Jawa, dan
salam penutup.
Materi: Prinsip-prinsip dasar keterampilan berbahsa jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2016. Marsudi Basa lan Sastra Jawi. Sidoarjo: Zifatama
5%

2

Minggu ke 2

Peningkatan keterampilan berbahasa Jawa secara terpadu, fungsional, dan kontekstual

  1. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar keterampilan berbahasa Jawa.
  2. Mendeskripsikan unsur-unsur fonologi bahasa Jawa (Unine aksara Jawa), aksara jejeg lan aksara miring, aksara swara, aksara panjingan, aksana irung (nasalisasi).
Kriteria:

ketepatan isi dan penggunaan bahasa Jawa


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Sesi Pertama (50
Menit):
Pembukaan (10
Menit):
Sambut mahasiswa
dengan hangat dan
jelaskan tujuan
pembelajaran hari
ini, yaitu
meningkatkan
keterampilan
berbahasa Jawa
secara terpadu,
fungsional, dan
kontekstual.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Pembelajaran Tata
Bahasa: Ajarkan
konsep tata bahasa
Jawa yang penting,
seperti struktur
kalimat, tata cara
pengucapan, dan
pemilihan kata yang
tepat dalam konteks
komunikasi seharihari.
Praktek
dan
Diskusi
(10
Menit):
Berikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
berlatih
menggunakan
tata
bahasa
yang
telah
dipelajari
melalui
permainan
peran
atau
dialog
bahasa
Jawa,
kemudian
fasilitasi
diskusi
untuk
memperkuat
pemahaman
mereka.
Sesi
Kedua
(50
Menit):
Pemanasan
(10
Menit):
Mulailah
dengan
aktivitas
pemanasan
yang
melibatkan
interaksi
antar mahasiswa, seperti
bermain permainan
kata atau teka-teki
bahasa Jawa.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Simulasi
Komunikasi:
Organisirkan
simulasi percakapan
atau situasi
komunikatif yang
memungkinkan
mahasiswa untuk
menggunakan
bahasa Jawa
secara fungsional
dan kontekstual,
seperti berdiskusi
tentang topik yang
relevan dengan
budaya Jawa.
Evaluasi dan
Refleksi (10 Menit):
Akhiri pertemuan
dengan sesi
evaluasi di mana
mahasiswa dapat
merefleksikan
kemajuan mereka
dalam
menggunakan
bahasa Jawa
secara terpadu,
fungsional, dan
kontekstual. Berikan
umpan balik positif
dan saran untuk
pengembangan lebih lanjut
2x50
Kegiatan perkuliahan
daring tentang
"Peningkatan
Keterampilan
Berbahasa Jawa
Terpadu, Fungsional,
dan Kontekstual" akan
diawali dengan salam
dan apersepsi untuk
menyapa mahasiswa
dan membahas
pengalaman mereka
dengan bahasa Jawa.
Dosen akan
menjelaskan tujuan
pembelajaran, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
menggunakan bahasa
Jawa secara terpadu,
fungsional, dan
kontekstual dalam
berbagai situasi
komunikasi. Materi
akan disajikan melalui
pendekatan interaktif,
seperti diskusi daring,
simulasi percakapan,
dan analisis teks.
Mahasiswa akan
berlatih menggunakan
bahasa Jawa dalam
berbagai konteks,
seperti percakapan
sehari-hari, presentasi,
dan penulisan karya
tulis. Dosen akan
memberikan umpan
balik dan bimbingan
secara daring untuk
membantu mahasiswa
meningkatkan
keterampilan
berbahasa Jawa
mereka. Sesi diakhiri
dengan rangkuman
materi, tugas mandiri
untuk mempraktikkan
keterampilan
berbahasa Jawa, dan
salam penutup.
Materi: Prinsip-prinsip dasar keterampilan berbahasa jawa dan unsur-unsur fonologi bahasa jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
5%

3

Minggu ke 3

Peningkatan keterampilan berbahasa Jawa secara terpadu, fungsional, dan kontekstual

  1. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar keterampilan berbahasa Jawa
  2. Mendeskripsikan unsur-unsur fonologi bahasa Jawa (Unine aksara Jawa), aksara jejeg lan aksara miring, aksara swara, aksara panjingan, aksana irung (nasalisasi).
Kriteria:

ketepatan isi dan penggunaan bahasa Jawa


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Sesi Pertama (50
Menit):
Pembukaan (10
Menit):
Sambutlah
mahasiswa dengan
hangat dan jelas,
kemudian jelaskan
tujuan hari ini untuk
meningkatkan
keterampilan
berbahasa Jawa
secara terpadu,
fungsional, dan
kontekstual.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Pembelajaran Tata
Bahasa: Fokuskan
pada pengajaran
aspek-aspek tata
bahasa Jawa yang
penting, seperti
struktur kalimat,
kosakata, dan pola
ungkapan yang
sering digunakan
dalam komunikasi
sehari-hari.
Praktek dan Diskusi
(10 Menit):
Berikan kesempatan
kepada mahasiswa
untuk berlatih
menggunakan tata
bahasa yang
dipelajari melalui
permainan peran, latihan dialog, atau
aktivitas praktik
langsung untuk
memperkaya
pemahaman
mereka.
Sesi Kedua (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Mulailah dengan
pemanasan yang
melibatkan interaksi
antar mahasiswa,
seperti permainan
kata atau teka-teki
bahasa Jawa untuk
membangkitkan
semangat dan
kreativitas.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Simulasi
Komunikasi:
Sediakan situasi
simulasi percakapan
atau peran yang
memungkinkan
mahasiswa berlatih
menggunakan
bahasa Jawa
secara fungsional
dan kontekstual
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Evaluasi dan
Refleksi (10 Menit):
Akhiri pertemuan
dengan sesi
evaluasi untuk
mahasiswa
merefleksikan
pemahaman
mereka tentang
penggunaan bahasa
Jawa secara
terpadu, fungsional,
dan kontekstual.
Berikan umpan balik
konstruktif untuk
perkembangan
selanjutnya.



Implementasi SDGs 11 Dengan mempelajari dan melestarikan bahasa daerah, masyarakat membantu menjaga warisan budaya tak benda, yang merupakan bagian dari komunitas berkelanjutan.
2x50
Kegiatan perkuliahan
daring tentang
"Peningkatan
Keterampilan
Berbahasa Jawa
Terpadu, Fungsional,
dan Kontekstual" akan
diawali dengan salam
dan apersepsi untuk
menyapa mahasiswa
dan membahas
pengalaman mereka
dengan bahasa Jawa.
Dosen akan
menjelaskan tujuan
pembelajaran, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
menggunakan bahasa
Jawa secara terpadu,
fungsional, dan
kontekstual dalam
berbagai situasi
komunikasi. Materi
akan disajikan melalui
pendekatan interaktif,
seperti diskusi daring,
simulasi percakapan,
dan analisis teks.
Mahasiswa akan
berlatih menggunakan
bahasa Jawa dalam
berbagai konteks,
seperti percakapan
sehari-hari, presentasidan penulisan karya
tulis. Dosen akan
memberikan umpan
balik dan bimbingan
secara daring untuk
membantu mahasiswa
meningkatkan
keterampilan
berbahasa Jawa
mereka. Sesi diakhiri
dengan rangkuman
materi, tugas mandiri
untuk mempraktikkan
keterampilan
berbahasa Jawa, dan
salam penutup.
Materi: Prinsip-prinsip dasar keterampilan berbahasa jawa dan unsur-unsur fonologi bahasa jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
5%

4

Minggu ke 4

Peningkatan keterampilan membaca wacana berbahasa Jawa secara terpadu dan fungsional

  1. Membaca Jawa dengan memperhatikan “wirama, wirasa” yang dipakai landasan dalam membaca dengan menggunakan bahasa Jawa
  2. Menulis bahasa Jawa dengan menggunakan huruf latin dan menulis bahasa Jawa dengan menggunakan huruf Jawa
Kriteria:

Ketepatan dan keserasian


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Penjelasan , tanya
jawab, diskusi, dan
penugasan
Sesi Pertama (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Memulai dengan
sesi perkenalan
topik: memberikan
gambaran tentang
pentingnya
keterampilan
membaca wacana
berbahasa Jawa
dalam konteks
kehidupan seharihari.
Aktivitas
Utama
(30
Menit):
Analisis
Wacana
Sederhana:
Siswa
diberikan
wacana
pendek
berbahasa
Jawa
untuk
dibaca
secara
individu,
kemudian
diminta
untuk
mengidentifikasi
informasi
utama,
tujuan
komunikasi,
dan
makna
keseluruhan wacana.
Diskusi dan
Pemahaman (10
Menit):
Mengadakan sesi
diskusi tentang
strategi membaca
wacana berbahasa
Jawa secara
terpadu dan
fungsional, serta
memberikan umpan
balik terhadap
pemahaman siswa.
Sesi Kedua (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Latihan membaca
wacana berbahasa
Jawa yang lebih
kompleks:
memberikan teks
berbahasa Jawa
yang menantang
untuk dianalisis.
Aktivitas Utama (30
Menit):
Analisis Wacana
Mendalam: Siswa
bekerja dalam
kelompok untuk
membaca wacana
berbahasa Jawa
yang lebih panjang
dan kompleks,
kemudian
melakukan analisis
mendalam terhadap
struktur teks, makna
implisit, dan pesan
tersirat.
Diskusi dan
Evaluasi (10 Menit) Minta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil analisis
wacana mereka,
dan fasilitator
memberikan umpan
balik konstruktif
serta merangsang
diskusi yang
mendorong
pemahaman yang
lebih dalam.
2x50
P

Perkuliahan daring
tentang Peningkatan
Keterampilan
Membaca Wacana
Berbahasa Jawa
secara terpadu dan
ungsional dalam
bentuk poin-poin:
1. Pembukaan (10
menit)
Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
dengan salam dan
menyapa mahasiswa.
Dosen mengajukan
pertanyaan pembuka
untuk memancing
ngatan mahasiswa
entang pengalaman
mereka membaca
wacana berbahasa
Jawa, khususnya
dalam konteks
akademis.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya
meningkatkan
keterampilan membaca
wacana berbahasa
Jawa dalam konteks
budaya Jawa, dunia
kerja, dan akademis.
Dosen menyampaikan
ujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
dalam sesi ini.
2. Penjelasan Materi
(15 menit)
Pengertian Membaca
Wacana: Dosen
menjelaskan
pengertian membaca
wacana secara terpadu
dan fungsional,
menekankan pada
pemahaman makna,
konteks, dan implikasi
dalam berbagai bidangStrategi Membaca
Wacana: Dosen
menjelaskan strategi
membaca wacana
berbahasa Jawa
secara efektif, seperti
membaca cepat,
membaca intensif, dan
membaca kritis,
dengan fokus pada
pemahaman akademis
dan profesional.
Contoh Wacana:
Dosen menampilkan
contoh wacana
berbahasa Jawa
dengan berbagai temaseperti artikel ilmiah,
esai budaya, atau teks
hukum.
3. Latihan dan Praktik
(25 menit)
Pembagian Kelompok:
Dosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
ugas untuk
menyelesaikan latihan
membaca wacana
berbahasa Jawa
dengan berbagai
ingkat kesulitan dan
okus pada analisis dan
nterpretasi.
Diskusi: Setiap
kelompok membahas
hasil latihan mereka
Materi: Membaca dan Menulis Bahasa Jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
5%

5

Minggu ke 5

Peningkatan keterampilan membaca wacana berbahasa Jawa secara terpadu dan ungsional

  1. Membaca bahasa Jawa dengan memperhatikan “wirama, wirasa” yang dipakai landasan dalam membaca dengan menggunakan bahasa Jawa
  2. Menulis bahasa Jawa dengan menggunakan huruf latin dan menulis bahasa Jawa dengan menggunakan huruf Jawa
Kriteria:

Ketepatan dan keserasian


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio
Penjelasan, tanya
jawab, diskusi, dan
penugasan
Sesi Pertama (50
Menit):
Pembukaan (10
Menit):
Sapa mahasiswa
dengan ramah dan
jelaskan tujuan
pertemuan hari ini,
yaitu untuk
meningkatkan
keterampilan
membaca wacana
berbahasa Jawa
secara terpadu dan
fungsional.
Pendahuluan Materi
(20 Menit):
Pengenalan Konsep
Membaca Wacana:
Jelaskan pentingnya
membaca wacana
dalam memahami
konteks bahasa
Jawa. Ajarkan
strategi membaca
yang efektif untuk
pemahaman yang
lebih baik.
Aktivitas Utama (15
Menit):
Pembacaan
Wacana Berbahasa Jawa: Berikan
wacana berbahasa
Jawa yang relevan
dan minta
mahasiswa
membacanya
secara individu.
Fasilitasi diskusi
singkat tentang
pemahaman
mereka.
Pertanyaan dan
Diskusi (5 Menit):
Ajukan pertanyaan
untuk memastikan
pemahaman
mahasiswa tentang
isi wacana yang
dibaca. Berikan
umpan balik yang
konstruktif.
Sesi Kedua (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Gunakan aktivitas
pemanasan seperti
teka-teki bahasa
Jawa terkait topik
membaca wacana
untuk memulai
pertemuan dengan
semangat.
Pendalaman Materi
(25 Menit):
Analisis Wacana:
Bincangkan
bersama
mahasiswa tentang
struktur wacana
berbahasa Jawa
yang telah dibaca
sebelumnya.
Fokuskan pada
kosakata, struktur
kalimat, dan makna
kontekstual.
Penerapan Praktis
(10 Menit):
Latihan Membaca
Wacana: Bagikan
wacana pendek
kepada mahasiswa dan minta mereka
membacanya
dengan penuh
pemahaman.
Berikan arahan saat
diperlukan.
Refleksi dan
Evaluasi (5 Menit):
Akhiri pertemuan
dengan sesi refleksi
singkat tentang
pembelajaran hari
ini. Mintalah
mahasiswa untuk
menyampaikan halhal
yang
mereka
pelajari
dan
pertanyaan
yang
muncul.


Materi ini mendukung SDGs4 yaitu Mendukung literasi multibahasa, terutama di daerah yang masih menggunakan bahasa lokal dalam kehidupan sehari-hari.
2x50

Berikut adalah kegiatan perkuliahan daring tentang Peningkatan Keterampilan Membaca Wacana Berbahasa Jawa secara terpadu dan fungsional dalam bentuk poin-poin: 1. Pembukaan (10 menit) Salam dan Apersepsi: Dosen membuka kelas dengan salam dan menyapa mahasiswa. Dosen mengajukan pertanyaan pembuka untuk memancing ingatan mahasiswa tentang pengalaman mereka membaca wacana berbahasa Jawa, khususnya dalam konteks akademis. Motivasi dan Tujuan Pembelajaran: Dosen menjelaskan pentingnya meningkatkan keterampilan membaca wacana berbahasa Jawa dalam konteks budaya Jawa, dunia kerja, dan akademis. Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam sesi ini. 2. Penjelasan Materi (15 menit) Pengertian Membaca Wacana: Dosen menjelaskan pengertian membaca wacana secara terpadu dan fungsional, menekankan pada pemahaman makna, konteks, dan implikasi dalam berbagai bidang. Strategi Membaca Wacana: Dosen menjelaskan strategi membaca wacana berbahasa Jawa secara efektif, seperti membaca cepat, membaca intensif, dan membaca kritis, dengan fokus pada pemahaman akademis dan profesional. Contoh Wacana: Dosen menampilkan contoh wacana berbahasa Jawa dengan berbagai tema, seperti artikel ilmiah, esai budaya, atau teks hukum. 3. Latihan dan Praktik (25 menit) Pembagian Kelompok: Dosen membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok kecil. Tugas: Setiap kelompok diberikan tugas untuk menyelesaikan latihan membaca wacana berbahasa Jawa dengan berbagai tingkat kesulitan dan fokus pada analisis dan interpretasi. Diskusi: Setiap kelompok membahas hasil latihan mereka dan berbagi strategi membaca yang mereka gunakan, dengan fokus pada aplikasi dalam konteks akademis dan profesional. 4. Umpan Balik dan Evaluasi (10 menit) Dosen memberikan umpan balik: Dosen memberikan penilaian dan saran terhadap hasil latihan yang dibagikan oleh setiap kelompok, dengan fokus pada pemahaman dan analisis wacana. Evaluasi diri: Mahasiswa melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan mereka dalam membaca wacana berbahasa Jawa. 5. Tugas Mandiri (10 menit) Tugas: Dosen memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa untuk membaca wacana berbahasa Jawa dengan tema yang ditentukan dan menuliskan analisis kritis, dengan fokus pada aplikasi dalam bidang studi mereka. Pengumpulan tugas: Mahasiswa mengumpulkan tugas mandiri melalui platform daring yang elah ditentukan. 6. Penutup (5 menit) Dosen memberikan rangkuman materi: Dosen merangkum kembali poin-poin penting yang telah dipelajari dalam sesi ni. Salam penutup: Dosen menutup sesi perkuliahan dengan salam dan ucapan erima kasih.
Materi: Membaca dan Menulis Bahasa Jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
10%

6

Minggu ke 6

Mengidentifikasi krama

Menjelaskan ciri basa krama dalam bahasa Jawa

Kriteria:

Ketepatan dan keserasian


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Praktik / Unjuk Kerja
Penjelasan, tanya
jawab, diskusi, dan
penugasan
Sesi Pertama (50
Menit):
Pembukaan (10
Menit):
Sapa mahasiswa
dengan hangat dan
jelaskan tujuan
pertemuan hari ini,
yaitu untuk
mempelajari cara
mengidentifikasi
krama dalam
bahasa Jawa
dengan metode
demonstrasi
terbimbing.
Pengenalan Konsep
Krama (15 Menit):
Jelaskan secara
singkat konsep
krama dalam
bahasa Jawa,
termasuk
penggunaan kata
ganti orang kedua
dan ketiga yang
dihormati. Berikan
contoh-contoh
penggunaan krama
dalam situasi
komunikasi.
Demonstrasi
Pertama (15 Menit):
Lakukan
demonstrasi
terbimbing tentang
penggunaan krama
dalam percakapan
sehari-hari. Berikan
contoh dialog atau
situasi yang
memerlukan
penggunaan krama
yang tepat.
Diskusi dan Latihan
(10 Menit):
Diskusikan bersama
mahasiswa tentang
pengalaman
demonstrasi yang
telah dilakukan.
Berikan kesempatan
kepada mahasiswa
untuk berlatih
menggunakan
krama dalam
percakapan singkat.
Sesi Kedua (50
Menit):
Pemanasan (10
Menit):
Mulailah pertemuan
dengan pemanasan
yang melibatkan
penggunaan krama dalam permainan
bahasa Jawa untuk
membangkitkan
semangat belajar.
Demonstrasi
Lanjutan (20 Menit):
Lakukan
demonstrasi
anjutan tentang
penggunaan krama
dalam konteks yang
ebih kompleks atau
ormal. Berikan
contoh situasi
ormal yang
memerlukan
penggunaan krama
yang tepat.
Praktek Mandiri (15
Menit):
Berikan tugas
kepada mahasiswa
untuk membuat
percakapan atau
dialog
menggunakan
krama dengan
benar. Berikan
bimbingan saat
diperlukan.
Refleksi dan
Evaluasi (5 Menit):
Akhiri pertemuan
dengan sesi refleksi
singkat tentang
pembelajaran hari
ni. Mintalah
mahasiswa untuk
berbagi pengalaman
belajar dan
kesulitan yang
dihadapi.
2x50
Kegiatan Perkuliahan
Daring:
Mengidentifikasi "Basa
Krama" Unggahungguh
Basa
Jawa
Berikut
adalah
kegiatan
perkuliahan
daring
yang
dapat
diterapkan
untuk
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
dalam
mengidentifikasi
"basa
krama"
unggah-ungguh
basa
Jawa:
1. Pembukaan (10
menit)
Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
daring dengan salam
dan menyapa
mahasiswa. Dosen
mengajukan
pertanyaan pembuka
yang berkaitan dengan
pengalaman
mahasiswa dalam
menggunakan bahasa
Jawa, khususnya "basa
krama".
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya memahami
"basa krama" unggahungguh
basa
Jawa
untuk
menjaga
kesopanan
dan
menghormati
budaya
Jawa.
Dosen
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang
ingin
dicapai
dalam
sesi
ini,
yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
dalam
mengidentifikasi
"basa
krama"
unggah-ungguh
basa
Jawa
berdasarkan
tingkatan
dan
konteks
penggunaannya.
2.
Penjelasan
Materi
(20
menit)
Pengertian "Basa
Krama" Unggahungguh:
Dosen
menjelaskan
pengertian
"basa
krama"
unggahungguh,
termasuk
tingkatan dan konteks
penggunaannya.
Tingkatan "Basa
Krama": Dosen menjelaskan tingkatan
"basa krama" dalam
bahasa Jawa, seperti
"krama inggil", "krama
madya", dan "krama
ngoko".
Konteks Penggunaan
"Basa Krama": Dosen
menjelaskan konteks
penggunaan "basa
krama" berdasarkan
status sosial, hubungan
antar pembicara, dan
situasi komunikasi.
Contoh Kalimat "Basa
Krama": Dosen
memberikan contoh
kalimat "basa krama"
dengan berbagai
tingkatan dan konteks
penggunaannya.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Platform Daring: Dosen
menggunakan platform
daring seperti Google
Classroom, Zoom, atau
platform pembelajaran
online lainnya.
Tugas: Mahasiswa
diberikan tugas untuk
menyelesaikan latihan
mengidentifikasi "basa
krama" unggahungguh.
Latihan
1:
Mahasiswa
berlatih
mengidentifikasi
tingkatan
"basa
krama"
dalam
kalimat
yang
diberikan.
Latihan
2:
Mahasiswa
berlatih
mengidentifikasi
konteks
penggunaan
"basa
krama"
dalam
situasi
komunikasi
yang
diberikan.
Latihan
3:
Mahasiswa
berlatih
membuat
kalimat
"basa
krama"
dengan
tingkatan
dan
konteks
yang
tepat.
Diskusi:
Mahasiswa
berdiskusi
dan
saling
memberikan
masukan
melalui
forum
diskusi
daring
atau
fitur
chat
di
platform
daring.
4.
Presentasi
dan
Umpan
Balik
(20
menit)
Presentasi: Mahasiswa
dapat
mempresentasikan
hasil latihan mereka
secara daring melalui
platform daring.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh mahasiswa.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yang
telah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
mencari dan
menganalisis contoh
"basa krama" unggahungguh
dari
berbagai
sumber, seperti buku,
film, atau media sosial.
Salam Penutup: Dosen
menutup sesi perkuliahan daring
dengan salam dan
ucapan terima kasih.
Catatan:
Dosen dapat
menggunakan berbagamedia pembelajaran
daring seperti video,
audio, dan gambar
untuk memperkaya
materi pembelajaran.
Dosen dapat
memberikan penilaian
erhadap hasil latihan
dan tugas mandiri
dengan menggunakan
platform daring.
Dosen dapat
memanfaatkan fituritur
interaktif
di
platform
daring
untuk
meningkatkan
interaksi
dan
partisipasi
Materi: Ciri Basa Krama
Pustaka: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, 2022. Capaian Pembelajaran Bahasa Daerah Pada KurikSMA, SMK DAN SLB (Bahasa Jawa, Madura). Surabaya: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
5%

7

Minggu ke 7

Apresiasi Karya Sastra untuk anak (reseptif dan produktif)

  1. Mendeskripsikan Apresiasi Sastra Jawa
  2. Menjelaskan Unsur pembangun cerita pendek berbahasa Jawa
  3. Menganalisis Wacana cerita pendek berbahasa Jawa
Kriteria:
  1. Ketepatan Isi
  2. Penggunaan bahasa

Bentuk Penilaian :
Praktik / Unjuk Kerja
Kegiatan
Perkuliahan:
Apresiasi Karya
Sastra untuk Anak
dengan Pendekatan
Creative Thinking
Durasi: 100 Menit
Pembukaan (5
Menit):
Selamat datang
kepada mahasiswa
dan jelaskan tujuan
dari pertemuan hari
ini, yaitu untuk
memperkenalkan
konsep apresiasi
karya sastra untuk
anak melalui
pendekatan creative
thinking.
Pendahuluan
Apresiasi Karya
Sastra untuk Anak
(10 Menit):
Bahas secara
singkat mengenai
pentingnya
apresiasi karya
sastra dalam
perkembangan
anak, termasuk
konsep reseptif
(menerima) dan
produktif
(mencipta).
Aktivitas Kreatif
Pertama - Reseptif
(20 Menit):
Tunjukkan contoh
karya sastra anak
kepada mahasiswa
dan minta mereka
untuk
mengekspresikan
resepsi atau
pemahaman
mereka terhadap
karya tersebut
melalui lukisan atau
tulisan singkat.
Diskusi dan Analisis
Karya (10 Menit):
Diskusikan hasil dari
aktivitas reseptif.
Minta mahasiswa
untuk berbagi
pemikiran dan
penilaian mereka
terhadap karya
sastra yang
dipresentasikan.
Pendekatan
Creative Thinking
(15 Menit):
Jelaskan konsep
creative thinking dan
bagaimana hal itu
dapat diterapkan
dalam menciptakan
karya sastra anak yang unik dan
inovatif.
Aktivitas Kreatif
Kedua - Produktif
(30 Menit):
Bagi mahasiswa
menjadi kelompok
kecil dan berikan
tugas untuk
menciptakan karya
sastra anak baru
dengan pendekatan
creative thinking.
Mereka dapat
membuat cerita,
puisi, atau lagu.
Presentasi Karya
dan Diskusi (10
Menit):
Setiap kelompok
mempresentasikan
karya mereka.
Berikan kesempatan
untuk diskusi dan
pertukaran ide antar
kelompok.
Refleksi dan
Penutup (10 Menit):
Mintalah mahasiswa
untuk merefleksikan
pembelajaran hari
ini. Diskusikan
pengalaman,
tantangan, dan halhal
baru
yang
dipelajari.
Berikan
penutup
dengan
merangkum
hasil
pembelajaran.
2x50
Kegiatan Perkuliahan
Daring: Apresiasi
Karya Sastra Jawa
untuk Anak Sekolah
Dasar (Reseptif &
Produktif)
Berikut adalah kegiatan
perkuliahan daring
yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan
pemahaman dan
kemampuan
mahasiswa dalam
mengapresiasi karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar, baik
secara reseptif maupun
produktif: 1. Pembukaan (15
menit)
Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
dengan salam dan
menyapa mahasiswa.
Dosen mengajukan
pertanyaan pembuka
yang berkaitan dengan
pengalaman
mahasiswa dalam
membaca atau
mendengarkan cerita
rakyat Jawa.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya
mengapresiasi karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar, baik
dalam konteks
pelestarian budaya
maupun
pengembangan
karakter anak. Dosen
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai dalam
sesi ini, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
memahami dan
mengapresiasi karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar, serta
mengembangkan
kemampuan mereka
dalam menciptakan
karya sastra Jawa
untuk anak.
2. Penjelasan Materi
(25 menit)

Pengertian Apresiasi
Sastra: Dosen
menjelaskan
pengertian apresiasi
sastra secara umum, serta mengkhususkan
pada apresiasi karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar.
Jenis-jenis Karya
Sastra Jawa: Dosen
menjelaskan berbagai
jenis karya sastra Jawa
yang populer untuk
anak sekolah dasar,
seperti cerita rakyat,
dongeng, pantun,
tembang, dan puisi
anak.
Unsur-unsur Apresiasi
Sastra: Dosen
menjelaskan unsurunsur
apresiasi
sastra
yang
perlu
diperhatikan
dalam
memahami
dan
mengapresiasi
karya
sastra
Jawa,
seperti
tema,
alur,
tokoh,
latar,
pesan
moral,
dan
nilai
budaya.
3.
Latihan
dan
Praktik
(30
menit)
Pembagian Kelompok:
Dosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
yang berkaitan dengan
materi yang telah
dipelajari.
Latihan Reseptif:
Mahasiswa berlatih
membaca dan
menganalisis karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar yang
telah ditentukan.
Mereka dapat
membahas tema, alur,
tokoh, latar, pesan
moral, dan nilai budaya
yang terkandung dalam
karya tersebut.
Latihan Produktif:
Mahasiswa berlatih
menciptakan karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar, seperti
cerita pendek, pantun,
atau puisi anak.
Mereka dapat memilih
tema yang sesuai
dengan usia dan minat
anak, serta
memperhatikan unsurunsur
sastra
yang
telah
dipelajari.
Presentasi:
Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
latihan
mereka
di
depan
kelas.
4.
Umpan
Balik
dan
Evaluasi
(15
menit)
Dosen memberikan
umpan balik: Dosen
memberikan penilaian
dan saran terhadap
hasil latihan yang
dipresentasikan oleh
setiap kelompok.
Dosen memberikan
masukan terkait
pemahaman dan
analisis karya sastra
Jawa, serta kreativitas
dalam menciptakan
karya sastra.
Evaluasi diri:
Mahasiswa melakukan
evaluasi diri terhadap
kemampuan mereka
dalam mengapresiasi
dan menciptakan karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar.
5. Tugas Mandiri (10
menit)
Tugas: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membaca dan
menganalisis karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar yang
telah ditentukan, serta
menciptakan karya
sastra Jawa untuk anak
dengan tema yang
ditentukan.
Pengumpulan tugas:
Mahasiswa
mengumpulkan tugas
mandiri melalui
platform daring yang
telah ditentukan.
6. Refleksi (5 menit)
Dosen mengajak
mahasiswa
merefleksikan: Apa
yang telah dipelajari
dalam sesi ini? Apa
kesulitan yang
dihadapi? Apa yang
ingin dipelajari lebih
lanjut? Dosen juga
memberikan motivasi
dan arahan untuk terus
belajar dan
meningkatkan
kemampuan dalam
mengapresiasi dan
menciptakan karya
sastra Jawa untuk anak
sekolah dasar.
7. Penutup (5 menit)
Dosen memberikan
rangkuman materi:
Dosen merangkum
kembali poin-poin
penting yang telah
dipelajari dalam sesi
ini.
Salam penutup: Dosen
menutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Materi: Apresiasi Sastra Jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2016. Marsudi Basa lan Sastra Jawi. Sidoarjo: Zifatama
5%

8

Minggu ke 8

UTS

  1. Kemampuan mengidentifikasi konsep keilmuan kependidikan yang relevan
  2. Kemampuan menganalisis penerapan konsep dalam pembelajaran bahasa daerah
  3. Kemampuan menyusun contoh penerapan konsep dalam konteks pendidikan dasar
Kriteria:

Sesuai dengan kriteria penilaian


Bentuk Penilaian :
Tes

Daring menggunakan
Google Formulir
2 x 50
Materi: Teoriteori kependidikan dasar, Pendekatan pembelajaran kontekstual, Integrasi keilmuan kependidikan dalam pembelajaran bahasa daerah, Studi kasus penerapan di kelas sekolah dasar
Pustaka: Handbook Perkuliahan
10%

9

Minggu ke 9

  1. Prinsip-prinsip dasar perkembangan bahasa Jawa
  2. Ragam basa Jawa
  3. Kaskaya basa
  4. Tembang macapat
  1. Mendeskripsikan prinsip dasar perkembangan bahasa Jawa.
  2. Menganalisis ragam bahasa Jawa
  3. Mengidentifikasi kaskaya basa Jawa
  4. Menjelaskan ecara lengkap enis-jenis embang Jawa sesuai dengan karakteristiknya
Kriteria:
  1. Ketepatan isi
  2. Penggunaan bahasa Jawa
  3. Ketepatan titi laras

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Penjelasan, tanya
jawab, diskusi,
praktik dan
penugasan
Kegiatan
Perkuliahan:
Eksplorasi Bahasa
dan Sastra Jawa
Durasi: 100 Menit
Prinsip-Prinsip
Dasar
Perkembangan
Bahasa Jawa (25
Menit):
Diskusikan prinsipprinsip
dasar
perkembangan
bahasa
Jawa,
termasuk
sejarah,
struktur,
dan
karakteristik
bahasJawa.
Ragam
Basa
Jawa
(20
Menit):
Fokus
pada
ragam
basa
Jawa
yang
digunakan
dalam
berbagai
konteks
komunikasi.
Diskusikan
perbedaan
antara
ragam
basa
ngokomadya,
dan
kramaKaskaya
Basa
(15
Menit):
Jelaskan
konsep
kaskaya
basa
(tingkatan
bahasa)
dalam
bahasa
Jawdan
bagaimana
penggunaannya
dapat
mencerminkan
budaya
dan
hierarksosial.
Eksplorasi
TembanMacapat
(30
MenitBerikan
contoh
tembang
macapat
kepada
mahasiswa
dan
diskusikan
struktur,
makna,
serta
nilai
budaya
yang
terkandung
ddalamnya.
Minta
mahasiswa
untuk
menganalisis
tembang
macapat
yang
dipilih
dan
berbagi
pemahaman
serta
interpretasi
merekaKegiatan
Penulisan
Tembang
(10
Menit):
Berikan
waktu
kepada
mahasiswa
untuk
menulis
tembang
macapat
sederhana
atau
bapuisi
Jawa
dengan
bimbingan
dan
inspirasi
dari
diskusebelumnya.
Presentasi
dan
Diskusi
(10
Menit):
Setiap
mahasiswa
mempresentasikan
tembang
atau
bait
puisi
Jawa
yang
mereka
tulis.
Diskusikan
aspekaspek
kreatif
dan
budaya
dari
karyakarya
tersebut.
Kegiatan Perkuliahan
Daring: Prinsip Dasar
Perkembangan Bahasa
Jawa, Ragam Basa,
Kaskaya Basa, dan Tembang Macapat
Berikut adalah kegiatan
perkuliahan daring
yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan
pemahaman
mahasiswa tentang
prinsip-prinsip dasar
perkembangan bahasa Jawa, ragam basa,
kaskaya basa, dan
tembang macapat,
sesuai dengan
kurikulum muatan lokal
bahasa Jawa untuk
sekolah dasar: 1. Pembukaan (15
menit)

Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
dengan salam dan
menyapa mahasiswa.
Dosen mengajukan
pertanyaan pembuka
yang berkaitan dengan
pengalaman
mahasiswa dalam
mempelajari bahasa
Jawa, khususnya
dalam konteks
pendidikan anak.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya memahami
prinsip-prinsip dasar
perkembangan bahasa
Jawa, ragam basa,
kaskaya basa, dan
tembang macapat
untuk dapat
mengajarkan bahasa
Jawa secara efektif
kepada anak sekolah
dasar. Dosen
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai dalam
sesi ini, yaitu
meningkatkan
pemahaman
mahasiswa tentang
materi tersebut dan
mengembangkan
kemampuan mereka
dalam menerapkannya
dalam pembelajaran
bahasa Jawa di
sekolah dasar.
2. Penjelasan Materi
(45 menit)
Prinsip-prinsip Dasar
Perkembangan Bahasa
Jawa: Dosen
menjelaskan prinsipprinsip
dasar
perkembangan
bahasa
Jawa,
seperti
tahaptahap
perkembangan
bahasa,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan
bahasa,
dan
strategi
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
tahap
perkembangan
anak.
Ragam
Basa
Jawa:
Dosen
menjelaskan
ragam
basa
Jawa
yang
umum
digunakan
dalam
kehidupan
sehari-hari,
seperti
krama
inggil,
krama
madya,
dan
ngoko,
serta
contoh
penggunaannya
dalam
konteks
pendidikan
anak.
Kaskaya
Basa:
Dosen
menjelaskan
pengertian
kaskaya
basa,
yaitu
penggunaan
bahasa
Jawa
yang
halus
dan
bermakna
dalam
konteks
tertentu,
seperti dalam sastra
Jawa. Dosen
memberikan contohcontoh
kaskaya
basa
yang dapat diajarkan
kepada anak sekolah
dasar.
Tembang Macapat:
Dosen menjelaskan
tembang macapat
sebagai bentuk sastra
Jawa yang populer,
serta jenis-jenis
tembang macapat yang
umum dipelajari di
sekolah dasar, seperti
macapat
dhandhanggula,
maskumambang, dan
mijil. Dosen juga
menjelaskan cara
membaca dan
memahami tembang
macapat.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian Kelompok:
Dosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
yang berkaitan dengan
materi yang telah
dipelajari.
Latihan 1: Mahasiswa
berlatih
mengidentifikasi ragam
basa Jawa yang tepat
dalam berbagai situasi.
Latihan 2: Mahasiswa
berlatih menggunakan
kaskaya basa dalam
konteks tertentu,
seperti dalam
percakapan atau dalam
menulis puisi anak.
Latihan 3: Mahasiswa
berlatih membaca dan
memahami tembang
macapat yang telah
ditentukan.
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka di
depan kelas.
4. Umpan Balik dan
Evaluasi (15 menit)
Dosen memberikan
umpan balik: Dosen
memberikan penilaian
dan saran terhadap
hasil latihan yang
dipresentasikan oleh
setiap kelompok.
Dosen memberikan
masukan terkait
pemahaman dan
aplikasi materi yang
telah dipelajari.
Evaluasi diri:
Mahasiswa melakukan
evaluasi diri terhadap
kemampuan mereka
dalam memahami dan
menerapkan materi
yang telah dipelajari.
5. Tugas Mandiri (10
menit)
Tugas: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membuat materi
pembelajaran bahasa
Jawa untuk anak
sekolah dasar yang
mencakup materi yang
telah dipelajari, seperti
ragam basa Jawa,
kaskaya basa, dan
tembang macapat.
Pengumpulan tugas:
Mahasiswa
mengumpulkan tugas
mandiri melalui
platform daring yang
telah ditentukan.
6. Refleksi (5 menit)
Dosen mengajak
mahasiswa
merefleksikan: Apa
yang telah dipelajari
dalam sesi ini? Apa
kesulitan yang
dihadapi? Apa yang
ingin dipelajari lebih
lanjut? Dosen juga
memberikan motivasi
dan arahan untuk terus
belajar dan
meningkatkan
kemampuan dalam
mengajarkan bahasa
Jawa di sekolah dasar.
7. Penutup (5 menit)
Dosen memberikan
rangkuman materi:
Dosen merangkum
kembali poin-poin
penting yang telah
dipelajari dalam sesi
ini.
Salam penutup: Dosen
menutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Catatan:
Dosen dapat
menggunakan berbagai
platform daring seperti
Google Meet, Zoom,
atau platform belajar
daring lainnya untuk
menjalankan kegiatan
perkuliahan.
Dosen dapat
memanfaatkan
berbagai media
pembelajaran seperti
video, audio, dan
gambar untuk
memperkaya materi
pembelajaran.
Dosen dapat
memberikan penilaian
terhadap hasil latihan
dan tugas mandiri
dengan menggunakan
rubrik penilaian yang
jelas.
Dosen dapat
mengundang
narasumber profesional
yang ahli dalam
bahasa Jawa untuk
memberikan motivasi
Materi: Prinsip dasar perkembangan bahasa jawa dan menganalisis ragam bahasa
Pustaka: Padmosukotjo, S.,1986. Wewaton Panulise Basa Jawa Nganggo Aksara Jawa. Surabaya: PT Citra Jaya Murti.
5%

10

Minggu ke 10

  1. Menjelaskan pranatacara sesorah
  2. Kemampuan Berbicara: Artikulasi dan Pelafalan: Suara elas, artikulasi tepat, dan pelafalan sesuai kaidah bahasa Jawa. Intonasi dan Tempo: Intonasi yang bervariasi dan tepat untuk menyampaikan pesan, tempo berbicara yang tidak terlalu cepat atau ambat. Volume Suara: Suara yang terdengar Kemampuan Berbicara: Artikulasi dan Pelafalan: Suara elas, artikulasi tepat, dan pelafalan sesuai kaidah bahasa Jawa. Intonasi dan Tempo: Intonasi yang bervariasi dan tepat untuk menyampaikan pesan, tempo berbicara yang tidak terlalu cepat atau ambat. Volume Suara: Suara yang terdengar Kemampuan Berbicara: Artikulasi dan Pelafalan: Suara elas, artikulasi tepat, dan pelafalan sesuai kaidah bahasa Jawa. Intonasi dan Tempo: Intonasi yang bervariasi dan tepat untuk menyampaikan pesan, tempo berbicara yang tidak terlalu cepat atau ambat. Volume Suara: Suara yang terdengar jelas dan merata ke seluruh ruangan, tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Kejelasan Bahasa: Menggunakan bahasa Jawa yang baik dan benar, menghindari penggunaan bahasa gaul atau slang
  3. Kemampuan Mengatur Acara: Ketepatan Waktu: Memulai dan mengakhiri acara sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Urutan Acara: Mengatur jalannya acara sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Pengenalan Tamu: Memperkenalkan tamu dengan jelas dan sopan. Pengaturan Tata Krama: Menjalankan tugas sebagai pranatacara dengan sopan santun dan sesuai tata krama Jawa
  4. Kemampuan Berinteraksi: Komunikasi Nonverbal: Menampilkan sikap yang ramah, percaya diri, dan profesional. Penguasaan Panggung: Bergerak dengan luwes dan percaya diri di atas panggung. Interaksi dengan Audiens: Menjalin komunikasi yang baik dengan audiens, responsif terhadap pertanyaan dan tanggapan. Membangun Suasana: Menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif untuk acara
  5. Penguasaan Materi: Menguasai Materi Pidato: Memahami isi pidato yang akan disampaikan. Menyiapkan Materi: Menyiapkan materi pidato dengan baik dan terstruktur. Menyampaikan Materi: Menyampaikan materi pidato dengan jelas dan menarik
  6. Kemampuan Improvisasi: Menyiasati Situasi: Mampu mengatasi situasi yang tidak terduga dengan tenang dan profesional. Beradaptasi dengan Kondisi: Beradaptasi dengan kondisi yang berubahubah dengan cepat. Menyampaikan Pesan: Mampu menyampaikan pesan dengan efektif meskipun terjadi perubahan situasi
  7. Penampilan dan Penampilan: Penampilan Bersih dan Rapi: Berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan acara. Penampilan Profesional: Menampilkan sikap yang profesional dan berwibawa
  8. Penguasaan Teknologi: Menguasai Peralatan: Mampu menggunakan peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas sebagai pranatacara. Menguasai Teknologi: Mampu memanfaatkan teknologi untuk mempermudah tugas sebagai pranatacara

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Praktik / Unjuk Kerja
Penjelasan, tanya
awab, diskusi, dan
penugasan
Kegiatan
Perkuliahan:
Mengidentifikasi
PranatacaraSesorah
dengan
Model
Direct
Instruction
Durasi:
100
Menit
Pendahuluan
(10
Menit):
Sambut
dan
perkenalkan
topik
tentang
mengidentifikasi
pranatacarasesorah
kepada
mahasiswa.
Jelaskan
tujuan
dan
manfaat dari
kegiatan ini dalam
pemahaman
struktur pranatacarasesorah.
Penjelasan
Model
Direct
Instruction
15
Menit):
Presentasikan
model
Direct
nstruction
kepada
mahasiswa,
elaskan
konsep
dan
angkah-langkahnya
secara
terperinci.
Berikan
contoh
penerapan
model
Direct
Instruction
dalam
konteks
pengajaran
bahasa
dan
komunikasi.
dentifikasi
PranatacaraSesorah
(30
Menit):
Bagikan
contoh
pranatacarasesorah
kepada
mahasiswa
dan
minta
mereka
untuk
mengidentifikasi
struktur,
langkahangkah,
dan
unsurunsur
yang
terdapat
dalam
pranatacarasesorah
tersebut.
Berikan
panduan
dan
bimbingan
saat
mahasiswa
bekerja
secara
individu
atau
dalam
kelompok
untuk
menganalisis
pranatacarasesorah.
Diskusi
dan
Koreksi
25
Menit):
Diskusikan
hasil
dentifikasi
pranatacarasesorah
yang
dilakukan
oleh
mahasiswa.
Berikan
umpan
balik
konstruktif
dan
koreksi
terhadap
pemahaman
mereka,
serta
elaskan
dengan
ebih
detail
jika
diperlukan.
Latihan
dan
Penutup
(20
Menit):
Berikan
latihan
ambahan
kepada
mahasiswa
untuk
mengidentifikasi
pranatacarasesorah
lain
secara
mandiri.
Buat
rangkuman
singkat
tentang
konsep
pranatacarasesorah
dan
model
Direct
Instruction
sebagai
penutup
kegiatan
ini.
2x50
pengalaman.
Kegiatan Pembelajaran
Daring "Sesorah"
Bahasa Jawa
1. Pembukaan (15
menit)
Salam dan Apersepsi:
Guru membuka kelas
dengan salam dan
menyapa siswa. Guru
mengajukan
pertanyaan pembuka
untuk memancing
ngatan siswa tentang
pengalaman mereka
dalam mendengarkan
pidato atau
menyampaikan
pendapat di depan
umum.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Guru
menjelaskan
pentingnya
mempelajari "sesorah"
dalam konteks budaya Jawa dan kehidupan
sehari-hari. Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ngin dicapai dalam
sesi ini.
2. Penjelasan Materi
(20 menit)
Pengertian "Sesorah":
Guru menjelaskan
pengertian "sesorah"
atau pidato dalam
bahasa Jawa, jenisenis
"sesorah",
dan
struktur
"sesorah"
yang
baik.
Contoh
"Sesorah":
Guru
menampilkan
contoh
"sesorah"
yang
baik
dan
benar,
baik
dalam
bentuk
teks
maupun
audio/video.
Guru
menjelaskan
struktur
dan
isi
"sesorah"
tersebut.
Diskusi
interaktif:
Guru
membuka
sesi
tanya
awab
untuk
memastikan
siswa
memahami
materi
yang
disampaikan.
3.
Latihan
Praktik
(30
menit)
Pembagian
kelompok:
Guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
kecil.
Tugas:
Setiap
kelompok
diberikan
ugas
untuk
membuat
"sesorah"
singkat
dengan
tema
yang
ditentukan
(misalnya:
entang
pentingnya
menjaga
kebersihan
ingkungan,
tentang
manfaat
belajar
bahasa
Jawa,
dll.).
Pengembangan
"Sesorah":
Siswa
dalam
kelompok
berdiskusi
dan
mengembangkan
"sesorah"
mereka,
baik
dalam
bentuk
teks
maupun
audio/video.
Presentasi:
Setiap
kelompok
mempresentasikan
"sesorah"
mereka
di
depan
kelas.
4.
Umpan
Balik
dan
Evaluasi
(15
menit)
Guru
memberikan
umpan
balik:
Guru
memberikan
penilaian
dan
saran
terhadap
"sesorah"
yang
dipresentasikan
oleh
setiap
kelompok.
Evaluasi
diri:
Siswa
melakukan
evaluasi
diri
erhadap
kemampuan
mereka
dalam
membuat
"sesorah".
5.
Tugas
Mandiri
(10
menit)
Tugas:
Guru
memberikan
tugas
mandiri
kepada
siswa
untuk
membuat
"sesorah"
dengan
tema
bebas.
Pengumpulan
tugas:
Siswa
mengumpulkan
ugas
mandiri
melalui
platform
daring
yang
elah
ditentukan.
6.
Refleksi
(5
menit)
Guru mengajak siswa
merefleksikan: Apa
yang telah dipelajari
dalam sesi ini? Apa kesulitan yang
dihadapi? Apa yang
ingin dipelajari lebih
lanjut?
7. Penutup (5 menit)
Guru memberikan
rangkuman materi:
Guru merangkum
kembali poin-poin
penting yang telah
dipelajari dalam sesi
ini.
Salam penutup: Guru
menutup sesi
pembelajaran dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
5%

11

Minggu ke 11

Menyusun parikan lan wangsalan

  1. Menjelaskan ciri parikan lan wangsala-wangsala
  2. Mengidentifikasi parikan lan wangsalan-wangsalan
  3. Menyusun beberapa parikan lan wangsalan
Kriteria:

Keaktifan dan Ketepatan


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Praktik / Unjuk Kerja
Penjelasan, tanya
awab, diskusi, dan
penugasan
Kegiatan
Perkuliahan:
Menyusun Parikan
dan Wangsalan
dengan Model
Menulis Kreatif
untuk Pembelajaran
Sekolah Dasar
Durasi: 100 Menit
Pembukaan (10
Menit):
Sambut mahasiswa
dan perkenalkan
topik tentang
penyusunan parikan
dan wangsalan
untuk pembelajaran
di sekolah dasar.
Jelaskan pentingnya
kreativitas dalam
menulis untuk anakanak
dan
tujuan
dari
kegiatan
ini.
Konsep
Menulis
Kreatif
(15
Menit):
Diskusikan
konsep
menulis
kreatif
dan
teknik-teknik
yang
dapat digunakan
dalam menyusun
parikan dan
wangsalan untuk anak-anak.
Berikan contohcontoh
menarik
tentang
parikan
dan
wangsalan
yang
dapat
dijadikan
nspirasi.
Penyusunan
Parikan
(30
Menit):
Bagikan
panduan
penyusunan
parikan
kepada
mahasiswa
dan
berikan
waktu
bagi
mereka
untuk
mulai
menulis
parikan
dengan
berbagai
tema
yang
relevan
dengan
pembelajaran
di
sekolah
dasar.
Berikan
bimbingan
ndividual
saat
mahasiswa
merancang
dan
menulis
parikan
secara
kreatif.
Penyusunan
Wangsalan
(30
Menit):
Lanjutkan
dengan
penyusunan
wangsalan,
dimana
mahasiswa
diminta
untuk
menciptakan
wangsalan
yang
menarik
dan
edukatif
untuk
anakanak.
Berikan
contohcontoh
wangsalan
yang
efektif
dan
dorong
mahasiswa
untuk
berimaginasi
dalam
menciptakan
wangsalan
yang
unik.
Presentasi
dan
Diskusi
(15
Menit):
Minta
mahasiswa
untuk
mempresentasikan
parikan
dan
wangsalan
yang
mereka
buat.
Lakukan
sesi
diskusi
untuk
memberikan
umpan
balik
dan
perbaikanserta
diskusikan
keunggulan
dan
kreativitas
dari
karya-karya
tersebut.
Kegiatan Perkuliahan:
Menyusun Parikan dan
Wangsalan untuk Kelas
4-6 SD
Berikut adalah kegiatan
perkuliahan singkat
yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
menyusun parikan dan
wangsalan untuk kelas
4-6 SD:
1. Pembukaan (10
menit)
Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
dengan salam dan
menyapa mahasiswa.
Dosen mengajukan
pertanyaan pembuka
yang berkaitan dengan
pengalaman
mahasiswa dalam
mengenal parikan dan
wangsalan.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya
mengajarkan parikan
dan wangsalan kepada
siswa SD untuk melatih kreativitas, daya ingat,
dan kecerdasan
bahasa. Dosen
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai dalam
sesi ini, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
menyusun parikan dan
wangsalan yang sesuai
dengan tingkat
pemahaman siswa SD.
2. Penjelasan Materi
(20 menit)
Pengertian Parikan dan
Wangsalan: Dosen
menjelaskan
pengertian parikan dan
wangsalan, serta
perbedaan keduanya.
Struktur dan Ciri
Parikan: Dosen
menjelaskan struktur
dan ciri-ciri parikan,
seperti rima, irama, dan
pesan moral.
Struktur dan Ciri
Wangsalan: Dosen
menjelaskan struktur
dan ciri-ciri wangsalan,
seperti penggunaan
kiasan, makna tersirat,
dan pesan moral.
Contoh Parikan dan
Wangsalan: Dosen
memberikan contoh
parikan dan wangsalan
yang sederhana dan
mudah dipahami oleh
siswa SD.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian Kelompok:
Dosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
menyusun parikan dan
wangsalan dengan
tema yang ditentukan,
seperti tentang alam,
hewan, atau kegiatan
sehari-hari.
Diskusi: Setiap
kelompok berdiskusi
dan saling memberikan
masukan untuk
meningkatkan kualitas
parikan dan wangsalan
yang mereka susun.
4. Presentasi (20
menit)
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka di
depan kelas.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh setiap kelompok.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yang
telah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membuat kumpulan parikan dan wangsalan
untuk siswa SD
dengan tema yang
ditentukan.
Salam Penutup: Dosen
menutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Catatan:
Dosen dapat
menggunakan berbagai
media pembelajaran
seperti video, audio,
dan gambar untuk
memperkaya materi
pembelajaran.
Dosen dapat
memberikan penilaian
terhadap hasil latihan
dan tugas mandiri
dengan menggunakan
rubrik penilaian yang
jelas.
Dosen dapat
mengundang
narasumber profesional
yang ahli dalam sastra
Jawa untuk
memberikan motivasi
dan berbagi
pengalaman.
Materi: Ciri parikan lan wangsalan-wangsalan
Pustaka: Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
5%

12

Minggu ke 12

Mempraktikkan membaca aksara latin dan aksara jawa

Kriteria:
  1. Penilaian sikap
  2. Keterampilan dan kognitif

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
praktik, kolaboratif
Kegiatan
Perkuliahan:
Mempraktikkan
Membaca Aksara
Latin dan Aksara
Jawa dengan
Metode
Demonstrasi
Durasi: 100 Menit
Pembukaan (10
Menit):
Sambut mahasiswdan perkenalkan
opik tentang
membaca aksara
Latin dan aksara
Jawa.
Jelaskan pentingnymemahami kedua
aksara ini dalam
konteks
keberagaman
budaya dan bahasPengantar Aksara
Latin dan Aksara
Jawa (15 Menit):
Berikan penjelasan
singkat mengenai
sejarah dan
karakteristik aksara
Latin dan aksara
Jawa.
Tunjukkan
perbedaan antara
kedua aksara dan
hubungannya
dengan bahasa dabudaya lokal.
Demonstrasi
Membaca Aksara
Latin (35 Menit):
Lakukan
demonstrasi
angkah demi
angkah dalam
membaca aksara
Latin, termasuk
pengucapan dan
penggunaannya
dalam kalimat.
Berikan contoh
kata-kata atau frasyang umum
digunakan dalam
aksara Latin dan
beri kesempatan
kepada mahasiswa
untuk berlatih
membacanya.
Demonstrasi Membaca Aksara
Jawa (35 Menit):
Lanjutkan dengan
demonstrasi
membaca aksara
Jawa, mulai dari
huruf dasar hingga
penggabungan
huruf.
Ajarkan cara
membaca aksara
Jawa dengan benadan berikan contohcontoh
penggunaannya
dalam konteks
sehari-hari.
Latihan dan
Penutup (5 Menit):
Berikan waktu bagi
mahasiswa untuk
berlatih membaca
aksara Latin dan
aksara Jawa secara
mandiri.
Sebelum menutup
sesi, berikan
kesempatan bagi
mahasiswa untuk
bertanya dan
memberikan umpan
balik terkait materi
yang telah
dipelajari.
2x50
Kegiatan Perkuliahan:
Mempraktikkan
Membaca dan Menulis
Aksara Latin dan
Aksara Jawa (Kelas 4-6
SD)
Berikut adalah kegiatan
perkuliahan singkat
yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
mempraktikkan
membaca dan menulis
aksara latin dan aksara
Jawa untuk kelas 4-6
SD 1. Pembukaan (10
menit)
Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
dengan salam dan
menyapa mahasiswa.
Dosen mengajukan
pertanyaan pembuka
yang berkaitan dengan
pengalaman
mahasiswa dalam
mengenal aksara
Jawa.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya
mengajarkan aksara
Jawa kepada siswa SD
untuk melestarikan
budaya Jawa dan
meningkatkan
kemampuan literasi.
Dosen menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
dalam sesi ini, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
mempraktikkan
membaca dan menulis
aksara latin dan aksara
Jawa, serta
mengembangkan
strategi pembelajaran
yang efektif untuk
siswa SD 2. Penjelasan Mater(20 menit)
Aksara Latin dan Aksara Jawa: Dosen
menjelaskan
perbedaan dan
persamaan antara
aksara latin dan aksarJawa.
Cara Membaca dan
Menulis Aksara Jawa:
Dosen menjelaskan
cara membaca dan
menulis aksara Jawa,
termasuk aturan
pengucapan dan
penulisan huruf.
Contoh Kata dan
Kalimat: Dosen
memberikan contoh
kata dan kalimat
sederhana dalam
aksara Jawa, serta
cara membacanya.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian KelompokDosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
membaca dan menuliaksara latin dan aksarJawa.
Latihan 1: Mahasiswa
berlatih membaca teksederhana dalam
aksara Jawa.
Latihan 2: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat sederhandalam aksara Jawa.
Latihan 3: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat dalam
aksara latin dan aksarJawa secara
bergantian.
Diskusi: Setiap
kelompok berdiskusi
dan saling memberikamasukan untuk
meningkatkan
kemampuan membacdan menulis aksara
Jawa.
4. Presentasi dan
Umpan Balik (20 men
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka ddepan kelas.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh setiap kelompok.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yantelah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membuat materi
pembelajaran aksara
Jawa untuk siswa SD
yang mencakup latihamembaca dan menuliSalam Penutup: Dosemenutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.Aksara Jawa: Dosen
menjelaskan
perbedaan dan
persamaan antara
aksara latin dan aksarJawa.
Cara Membaca dan
Menulis Aksara Jawa:
Dosen menjelaskan
cara membaca dan
menulis aksara Jawa,
termasuk aturan
pengucapan dan
penulisan huruf.
Contoh Kata dan
Kalimat: Dosen
memberikan contoh
kata dan kalimat
sederhana dalam
aksara Jawa, serta
cara membacanya.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian KelompokDosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
membaca dan menuliaksara latin dan aksarJawa.
Latihan 1: Mahasiswa
berlatih membaca teksederhana dalam
aksara Jawa.
Latihan 2: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat sederhandalam aksara Jawa.
Latihan 3: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat dalam
aksara latin dan aksarJawa secara
bergantian.
Diskusi: Setiap
kelompok berdiskusi
dan saling memberikamasukan untuk
meningkatkan
kemampuan membacdan menulis aksara
Jawa.
4. Presentasi dan
Umpan Balik (20 men
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka ddepan kelas.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh setiap kelompok.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yantelah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membuat materi
pembelajaran aksara
Jawa untuk siswa SD
yang mencakup latihamembaca dan menuliSalam Penutup: Dosemenutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Catatan: Aksara Jawa: Dosen
menjelaskan
perbedaan dan
persamaan antara
aksara latin dan aksarJawa.
Cara Membaca dan
Menulis Aksara Jawa:
Dosen menjelaskan
cara membaca dan
menulis aksara Jawa,
termasuk aturan
pengucapan dan
penulisan huruf.
Contoh Kata dan
Kalimat: Dosen
memberikan contoh
kata dan kalimat
sederhana dalam
aksara Jawa, serta
cara membacanya.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian KelompokDosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
membaca dan menuliaksara latin dan aksarJawa.
Latihan 1: Mahasiswa
berlatih membaca teksederhana dalam
aksara Jawa.
Latihan 2: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat sederhandalam aksara Jawa.
Latihan 3: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat dalam
aksara latin dan aksarJawa secara
bergantian.
Diskusi: Setiap
kelompok berdiskusi
dan saling memberikamasukan untuk
meningkatkan
kemampuan membacdan menulis aksara
Jawa.
4. Presentasi dan
Umpan Balik (20 men
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka ddepan kelas.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh setiap kelompok.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yantelah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membuat materi
pembelajaran aksara
Jawa untuk siswa SD
yang mencakup latihamembaca dan menuliSalam Penutup: Dosemenutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Catatan:Aksara Jawa: Dosen
menjelaskan
perbedaan dan
persamaan antara
aksara latin dan aksarJawa.
Cara Membaca dan
Menulis Aksara Jawa:
Dosen menjelaskan
cara membaca dan
menulis aksara Jawa,
termasuk aturan
pengucapan dan
penulisan huruf.
Contoh Kata dan
Kalimat: Dosen
memberikan contoh
kata dan kalimat
sederhana dalam
aksara Jawa, serta
cara membacanya.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian KelompokDosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
membaca dan menuliaksara latin dan aksarJawa.
Latihan 1: Mahasiswa
berlatih membaca teksederhana dalam
aksara Jawa.
Latihan 2: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat sederhandalam aksara Jawa.
Latihan 3: Mahasiswa
berlatih menulis kata
dan kalimat dalam
aksara latin dan aksarJawa secara
bergantian.
Diskusi: Setiap
kelompok berdiskusi
dan saling memberikamasukan untuk
meningkatkan
kemampuan membacdan menulis aksara
Jawa.
4. Presentasi dan
Umpan Balik (20 men
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka ddepan kelas.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh setiap kelompok.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yantelah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
membuat materi
pembelajaran aksara
Jawa untuk siswa SD
yang mencakup latihamembaca dan menuliSalam Penutup: Dosemenutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Catatan:Dosen dapat
menggunakan berbagai
media pembelajaran
seperti video, audio,
dan gambar untuk
memperkaya materi
pembelajaran.
Dosen dapat
memberikan penilaian
erhadap hasil latihan
dan tugas mandiri
dengan menggunakan
rubrik penilaian yang
elas.
Dosen dapat
mengundang
narasumber profesional
yang ahli dalam aksara
Jawa untuk
memberikan motivasi
dan berbagi pengalaman


Catatan:
Materi: Mempraktikkan membaca latin dan aksara jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2016. Marsudi Basa lan Sastra Jawi. Sidoarjo: Zifatama

Materi: Mempraktikkan membaca latin dan aksara jawa
Pustaka: Subrata, Heru. 2022. Piwulang Basa Jawi. Sidoarjo: Zifatama Publishing
5%

13

Minggu ke 13

Mengidentifikasi prosa dan puisi jawa

Mampu mengidentifikasi prosa dan puisi jawa

Kriteria:
  1. Penilaian Kognitif
  2. Penilaian Keterampilan

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
kolaboratif, ceramah
Kegiatan
Perkuliahan:
Mengidentifikasi
Prosa dan Puisi
Jawa dengan
Pendekatan Menulis
Kreatif
Durasi: 100 Menit
Pembukaan (10
Menit):
Sambut mahasiswa
dan perkenalkan
topik tentang
mengidentifikasi
prosa dan puisi
Jawa.
Jelaskan pentingnya
pemahaman
terhadap prosa dan
puisi Jawa dalam
literasi budaya
Jawa.
Pengantar Prosa
dan Puisi Jawa (15
Menit):
Berikan penjelasan
singkat mengenai
ciri khas prosa dan
puisi Jawa serta
perbedaannya.
Tunjukkan contohcontoh
karya
prosa
dan
puisi
Jawa
yang
terkenal
dan
berikan
insight
tentang
keunikan
dari
masing-masing
genre.
Analisis
Prosa
Jawa
(30
Menit):
Ajarkan
mahasiswa
dalam
mengidentifikasi
ciriciri
prosa
Jawa,
seperti
struktur
naratif,
tema,
dan
gaya
bahasa
khas.
Berikan
contoh
teks
prosa
Jawa
untuk
dianalisis
secara
bersama-sama
dan
diskusikan
makna
serta
pesan
yang
terkandung
di
dalamnya.
Analisis
Puisi
Jawa
(30
Menit):
Lanjutkan
dengan
pembahasan
mengenai
ciri-ciri
puisi
Jawa,
termasuk
metrum,
rima,
dan
gaya
bahasa
puisi.
Berikan
contoh
puisi Jawa dan ajak mahasiswa untuk menganalisis struktur dan makna puisi tersebut dengan pendekatan menulis kreatif.
Diskusi dan
Penutup (15 Menit):
Lakukan sesi
diskusi tentang
kesan dan
pemahaman
mahasiswa
terhadap prosa dan
puisi Jawa yang
telah dianalisis.
Berikan kesempatan
bagi mahasiswa
untuk
mengekspresikan
ide-ide kreatif
mereka melalui
menulis prosa atau
puisi Jawa
sederhana.
2x50
Mengidentifikasi Prosa
dan Puisi Jawa
(Geguritan)
Berikut adalah kegiatan
perkuliahan yang dapat
diterapkan untuk
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
mengidentifikasi prosa
dan puisi Jawa,
khususnya geguritan: 1. Pembukaan (15
menit)
Salam dan Apersepsi:
Dosen membuka kelas
dengan salam dan
menyapa mahasiswa.
Dosen mengajukan
pertanyaan pembuka
yang berkaitan dengan
pengalaman
mahasiswa dalam
mengenal sastra Jawa,
khususnya prosa dan
puisi.
Motivasi dan Tujuan
Pembelajaran: Dosen
menjelaskan
pentingnya memahami
ciri-ciri prosa dan puisi
Jawa untuk dapat
mengapresiasi dan
menganalisis karya
sastra Jawa. Dosen
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ngin dicapai dalam
sesi ini, yaitu
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa dalam
mengidentifikasi prosa
dan puisi Jawa,
khususnya geguritan,
berdasarkan ciri-ciri
dan strukturnya.
2. Penjelasan Materi
(30 menit)
Pengertian Prosa dan
Puisi Jawa: Dosen
menjelaskan
pengertian prosa dan
puisi Jawa, serta
perbedaan mendasar
keduanya.
Ciri-ciri Prosa Jawa:
Dosen menjelaskan
ciri-ciri prosa Jawa,
seperti struktur kalimat
yang bebas,
penggunaan bahasa
yang lugas, dan fokus
pada alur cerita.
Ciri-ciri Puisi Jawa:
Dosen menjelaskan
ciri-ciri puisi Jawa,
seperti penggunaan bahasa yang puitis,
rima, irama, dan fokus
pada pesan moral atau
estetika.
Geguritan: Dosen
menjelaskan geguritan
sebagai bentuk puisi
Jawa modern yang
memiliki ciri-ciri
tersendiri, seperti
penggunaan bahasa
yang sederhana, tema
yang beragam, dan
struktur yang bebas.
Contoh Prosa dan
Puisi Jawa: Dosen
memberikan contoh
prosa dan puisi Jawa,
termasuk geguritan,
untuk memperjelas
perbedaan dan ciri-ciri
keduanya.
3. Latihan dan Praktik
(30 menit)
Pembagian Kelompok:
Dosen membagi
mahasiswa menjadi
beberapa kelompok
kecil.
Tugas: Setiap
kelompok diberikan
tugas untuk
menyelesaikan latihan
mengidentifikasi prosa
dan puisi Jawa,
khususnya geguritan,
berdasarkan teks yang
diberikan.
Latihan 1: Mahasiswa
berlatih
mengidentifikasi ciri-ciri
prosa dan puisi Jawa
dalam teks yang
diberikan.
Latihan 2: Mahasiswa
berlatih
mengidentifikasi
geguritan berdasarkan
ciri-ciri dan strukturnya.
Latihan 3: Mahasiswa
berlatih menganalisis
isi dan pesan moral
dari geguritan yang
diberikan.
Diskusi: Setiap
kelompok berdiskusi
dan saling memberikan
masukan untuk
meningkatkan
pemahaman dan
kemampuan dalam
mengidentifikasi prosa
dan puisi Jawa.
4. Presentasi dan
Umpan Balik (25 menit)
Presentasi: Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil latihan mereka di
depan kelas.
Umpan Balik: Dosen
memberikan umpan
balik dan saran
terhadap hasil latihan
yang dipresentasikan
oleh setiap kelompok.
5. Penutup (10 menit)
Rangkuman: Dosen
merangkum kembali
poin-poin penting yang
telah dipelajari dalam
sesi ini.
Tugas Mandiri: Dosen
memberikan tugas
mandiri kepada
mahasiswa untuk
mencari dan
menganalisis contoh
prosa dan puisi Jawa,
khususnya geguritan,
dari berbagai sumber. Salam penutup: Dosen
menutup sesi
perkuliahan dengan
salam dan ucapan
terima kasih.
Catatan:
Dosen dapat
menggunakan berbagai
media pembelajaran
seperti video, audio,
dan gambar untuk
memperkaya materi
pembelajaran.
Dosen dapat
memberikan penilaian
terhadap hasil latihan
dan tugas mandiri
dengan menggunakan
rubrik penilaian yang
jelas.
Dosen dapat
mengundang
narasumber profesional
yang ahli dalam sastra
Jawa untuk
memberikan motivasi
dan berbagi
pengalaman.
Materi: Prosa dan Puisi Jawa
Pustaka: Subrata, Heru. dkk. 2025. INOVASI MUATAN LOKAL Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Zifatama
5%

14

Minggu ke 14

Mengidentifikasi prosa dan puisi jawa

Mengidentifikasi prosa dan puisi jawa

Kriteria:
  1. Penilaian Kognitif
  2. Penilaian Keterampilan
  3. Penilaian Afektif

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
kolaboratif, ceramah
Kegiatan
Perkuliahan:
Mengidentifikasi
Prosa dan Puisi
Jawa dengan Model
Analisis Isi
Durasi: 100 Menit
Pembukaan (10
Menit):
Sambut mahasiswa
dan perkenalkan
topik tentang
mengidentifikasi
prosa dan puisi
Jawa dengan model
analisis isi.
Jelaskan tujuan dari
penggunaan model
analisis isi dalam
memahami karya
sastra Jawa.
Pengantar Model
Analisis Isi (15
Menit):
Berikan
pemahaman
tentang konsep dan
langkah-langkah
model analisis isi
dalam konteks karya
sastra.
Tunjukkan
bagaimana model
analisis isi dapat
diterapkan untuk
memahami makna
dan pesan yang
terkandung dalam
prosa dan puisi
Jawa.
Analisis Isi Prosa
Jawa (35 Menit):
Bimbing mahasiswa
dalam menerapkan
model analisis isi
pada teks prosa
Jawa yang dipilih.
Ajarkan cara
mengidentifikasi
unsur-unsur penting
seperti tema,
karakter, dan konflik
dalam prosa Jawa.
Analisis Isi Puisi
Jawa (35 Menit):
Lanjutkan dengan
analisis isi pada
puisi Jawa
menggunakan
model yang sama.
Diskusikan unsurunsur
seperti
gaya
bahasa,
makna
simbolik,
dan
struktur
dalam
puisi
Jawa
untuk
mendalami
pemahaman
mahasiswa.
Diskusi
dan
Penutup
(5
Menit):
Selenggarakan
sesi
diskusi
untuk
memperdebatkan
dan
membagikan
hasil
analisis
isi
prosa
dan
puisi
Jawa.
Beri
kesempatan
bagi
mahasiswa
untuk
menyimpulkan
temuan
mereka
dan
mengemukakan
refleksi
terhadap
aplikasi
model
analisis
isi
dalam
karya
sastra
Jawa.

Materi ini masuk implementasi SDGS ke 16 Pembelajaran bahasa daerah mendorong inklusivitas dan pengakuan terhadap hak-hak budaya minoritas, yang mendukung masyarakat damai dan adil.
2x50

Materi: Prosa dan Puisi Jawa
Pustaka: Subrata, Heru,. et all,. 2022. Implementation of the “TANDUR” Model with Script Card Media in Learning Local Content in Regional Languages (Javanese) in Elementary Schools. https://ijssers.org/...
5%

15

Minggu ke 15

Mengidentifikasi prosa dan puisi jawa

Mengidentifikasi prosa dan puisi jawa

Kriteria:
  1. Penilaian Kognitif
  2. Penilaian Keterampilan
  3. Penilaian Afektif

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
kolaboratif, ceramah
Kegiatan
Perkuliahan: Mengidentifikasi
Prosa dan Puisi
Jawa dengan
Pendekatan
Creative Thinking
Durasi: 100 Menit
Pembukaan (10
Menit):
Sambut mahasiswa
dan perkenalkan
topik tentang
mengidentifikasi
prosa dan puisi
Jawa dengan
pendekatan creative
thinking.
Jelaskan pentingnya
penggunaan
creative thinking
dalam memahami
dan
menginterpretasikan
karya sastra Jawa.
Pendalaman
Konsep Creative
Thinking (15 Menit):
Berikan
pemahaman
tentang konsep
creative thinking dan
jelaskan bagaimana
hal ini dapat
diterapkan dalam
menganalisis prosa
dan puisi Jawa.
Diskusikan strategi
dan teknik creative
thinking yang dapat
digunakan untuk
memahami karya
sastra dengan sudut
pandang yang unik.
Penerapan Creative
Thinking pada
Prosa Jawa (35
Menit):
Bimbing mahasiswa
dalam menerapkan
creative thinking
pada analisis prosa
Jawa yang dipilih.
Dorong mahasiswa
untuk melihat prosa
Jawa dari berbagai
perspektif kreatif
dan
mengidentifikasi
elemen-elemen
yang mendorong
imajinasi.
Penerapan Creative
Thinking pada Puisi
Jawa (35 Menit):
Lanjutkan dengan
penerapan creative
thinking pada
analisis puisi Jawa.
Ajak mahasiswa
untuk
menginterpretasikan
puisi Jawa secara
kreatif, menemukan
makna tersembunyi,
dan mengeksplorasi
beragam
interpretasi.
Diskusi dan
Penutup (5 Menit):
Selenggarakan sesi
diskusi untuk
berbagi ide kreatif
dan hasil analisis
prosa serta puisi
Jawa.
Beri kesempatan
kepada mahasiswa
untuk merangkum
pembelajaran dari
pendekatan creative
thinking dan
bagaimana hal itu
memperkaya
pemahaman
mereka terhadap karya sastra jawa
2x50

Materi: Prosa dan Puisi Jawa
Pustaka: Prawiroatmojo, S. 1996. Bausastra Jawa-Indonesia. Jakarta: CV Haji Masagung
5%

16

Minggu ke 16

UAS


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio, Tes
UAS
2x50

15%



Rekap Persentase Evaluasi : Project Based Learning

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 62.5%
2. Penilaian Portofolio 10%
3. Praktik / Unjuk Kerja 12.5%
4. Tes 15%
100%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.